BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

January 05, 2010

YANG MENARIK UNTUK DIBACA ......


ANJING DAN BAWAAN PENYAKIT DARI SUDUT SAINS
Mengapa anjing diklasifikasikan sebagai najis Mugholazoh? Tentu ada hikmah di sebalik larangannya dan dibuktikan oleh sains?
Jawapan :
Ada perkara yang dapat dihidu oleh sains lalu dibuktikan. Ada juga yang tidak dapat dibuktikan. Kalaulah babi itu dikategorikan sebagai najis mughalazoh dan haram memakannya kerana banyak virus dan ada cacing pita – adakah mungkin di suatu hari nanti babi sudah mempunyai keimunan yang tinggi dan disuntik dengan vaksin bagi melawan kuman maka hukum berubah menjadi halal pula?
Mengenai perkara anjing ini :
Antara penyakit yang merbahaya ialah penyakit yang berasal dari telur benih sejenis cacing yang banyak didapati di dalam usus anjing, cacing disemai di setiap pelusuk melalui najisnya di rumah-rumah dan pada setiap tempat ia berulang-alik kepadanya (Kamus Perubatan oleh Laros Medical).
Penyakit tersebut boleh berpindah kepada manusia melalui sentuhan anjing kepada bekas makanan atau bekas air yang diminumnya, kerana hidung, mulut dan sekitarnya sebagai tempat membawa penyakit.
Jangkitan daripada anjing berlaku sewaktu sedang bermain-main dengannya tanpa berhati-hati untuk menjaga kulit dari air liurnya. Di India terdapat orang-orang yang mati disebabkan penyakit anjing dianggarkan lebih daripada 15 ribu orang setahun. Di Sri lanka 30 orang dari setiap juta orang dari jumlah penduduk. Di Filipina 12 dari setiap juta penduduk. (Dr al Saiyid Salman a Saqa dalam tulisannya “Air Liur Yang Membunuh” dalam majalah Manar al Islam Mac 1986).
Antara penyakit yang dibawa oleh anjing kepada manusia ialah penyakit kulit disebabkan kuman-kuman tersebut meresap ke kulir, ia menjadi kudis dan calar-calar di kulit. – Menurut Dr Hisyam Ibrahim al Khatib dalam bukunya “Kemudaratan Kesihatan Akibat Pemeliharaan Anjing”.
Sumber : Mukjizat Ilmiah Dalam Islam (Sunnah Nabawiah) – Muhammad Kamel Abd Samad.


BDF

10 makluk aneh di dunia dijumpai oleh Dr.Takeshi Yamad





Dr Takeshi Yamada, peneliti asal Jepang, menemukan 10 makhluk aneh yang mengegarkan dunia ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah monyet vampire di China. Seperti yang kita ketahui tentang vampire, maka hidup monyet vampire ini tergantung dari menghisap darah makhluk lain.
Uniknya makhluk ini dalam beraktiviti banyak menggunakan tangannya, seperti halnya manusia. Spesies ini diyakini sebagai mata rantai yang putus dari evolusi manusia hingga berbentuk seperti sekarang. Keunikan lainnya, monyet ini seperti burung yang menenun sarangnya.

Vampire monkey

Blue Merman
Penemuan Dr Takeshi Yamada yang lainnya adalah keong raksasa yang ditemukan dari laut terdalam. Kakinya seperti chupacabra, kerana itu diberi nama siput chupacabras.
Penemuan lainnya adalah siput pemakan daging terbesar di dunia ini, ditemukan awal tahun 2007. Siput ini juga punya senjata racun yang konon boleh membawa maut.

Giant Chupacabras Snail

Giant Carniverous Snail
Yang tak kalah mengerikan adalah blue merman yang ditemukan di Pulau Sado. Mirip spesies kadal atau bunglon. Makhluk ini juga berbahaya pada tangan-tangannya yang bisa mengembang. Bila usianya semakin bertambah, bintang ini akan terlihat mirip kodok.

Two-Headed Baby
Mumi bayi berwajah dua ini kini berada di museum kedokteran di Coney Island Hospital.

Giant Sea Dragon
Disebut naga laut raksasa ditemukan di dasar laut Pulau Awaji. Makhluk ini diduga telah punah pada awal abad ke-20.

Prehistoric Horseshoe Crabs
Dua spesies baru kepiting ladam, diduga hidup masa masa pra sejarah sekitar 400 juta tahun lalu. Baru baru ini kepiting purba ini ditangkap oleh tim peneliti dasar laut dari Universitas Higashi Osaka Jepang. Masih ada empat species kepiting purba yang diindetifikasi hidup 250 juta tahun lalu.

Human-Faced Ant
Penemuan kali ini tak kalah aneh, semut berwajah manusia. Dalam mitologi India dipercaya orang bertabiat buruk akan bereinkarnasi menjadi semut. Ada banyak semut-semut berwajah manusia yang ditemukan di India, melebihi di negara manapun. Salah satu contohnya adalah yang dimiliki dr Takeshi Yamada yangmerupakan hasil ekspedisi tahun 2004. Coney Island Anthropoliogical Institute juga memiliki koleksi ini.

St. Helena Giant Earwig
Makhluk yang berasal dari St Helena ini, diduga telah punah pada beberapa decade yang lalu diduga karena pembangunan pelabuhan udara internasional di sana. Himpunan ilmuwan dan pemerhati entomologists melakukan protes dalam beberapa tahun terakhir yang menyebabkan punahnya spesies ini. Penelitian yangdipimpin Dr Takeshi Yamada pada 2005 menemukan beberapa spesies baru earwigs raksasa. Penelitian ini merupakan bagian dari program yang dilakukan di Coney Island University.
Fiji Mermaid
Fiji Mermaid sepanjang 6 kaki mirip putri duyung ditemukan di Shikoku, Jepang. Disebut Ningyo Shinko. Banyak tempat keramat agama Shinto dan kuil Budha mengabadikan mermaid ini sebagai makhluk suci.Orang datang untuk bersembahyang di tempat2 ini setiap hari.
LALAT PEMUSNAH BAKTERIA.................

Masih ingat sebuah hadis Nabi Muhammad S.A.W berkenaan lalat? “Jika seekor lalat jatuh ke dalam minuman kamu, maka benamkanlah (lalat itu sepenuhnya dalam minuman itu) dan kemudian buanglah (lalat) itu. Kerana sesungguhnya pada sebelah sayapnya terdapat penyembuh manakala pada sebelah yang lain terdapat penyakit.”

Pada tahun 1871, Prof. Brefild, Ilmuwan Jerman dari Universiti Hall menemui mikroorganisma jenis Fitriat yangdiberi nama Ambaza Mouski dari golongan Antomofterali. Mikroorganisma ini hidup di bawah tingkat zat minyak di dalam perut lalat.
Ambaza Mouski ini berkumpul di dalam sel-sel sehingga membentuk kekuatan yang besar. Kemudian sel-sel itu akan pecah dan mengeluarkan sitoplasma yang dapat membunuh kuman-kuman penyakit. Sel-sel tersebut terdapat di sekitar bahagian ke tiga dari tubuh lalat, iaitu pada bahagian perut dan ke bawah.
Pada tahun 1947, Ernestein dari Inggris juga menyelidiki Fitriat pada lalat ini. Hasil penyelidikannya menyimpulkan bahwa fitriat tersebut dapat memusnahkan pelbagai bakteria.
Tahun 1950, Roleos dari Switzerland juga menemui mikroorganisma ini dan memberi nama Javasin. Para peneliti lain iaitu Prof. Kock, Famer (Inggeris), Rose, Etlengger (German) dan Blatner (Switzerland) melakukan penyelidikan dan membuat kesimpulan yang sama tentang mikroorganisma pada lalat sekaligus membuktikan bahawa pelbagai penyakit dan bakteria pada lalat hanya terdapat pada hujung kakinya saja dan bukan pada seluruh badannya.
Mikroorganisma yang dapat membunuh kuman itu tidak dapat keluar dari tubuh lalat kecuali setelah disentuh oleh benda cair. Cairan ini dapat menambah tekanan pada sel-sel yang mengandungi mikroorganisma penolak kuman sehingga pecah dan memercikkan mikroorganisma istimewa ini.
Maka adalah logik apabila ingin mengeluarkan mikroorganisma penolak kuman dari badan lalat, badannya harus dibasahkan -menyelupkan lalat yang jatuh tersebut sebelum membuangnya dan air yang menjadi tempat pendaratan lalat tadi dapat diminum dengan selamat.
Subhanallah betapa hebatnya Junjungan kita, Nabi Muhammad..
KARANGAN LAWAK....KIH KIHKIH



0 comments: